SMA GRATI GEOGRAFI

Semua Catatan Bu Indah SMA NEGERI 1 GRATI

Friday, April 4, 2014

ILMUWAN UNGKAP USIA BULAN 100 JUTA TAHUN


Menurut penelitian ilmuwan, usia bulan sekitar 100 juta tahun setelah terbentuknya tata surya. Kesimpulan ini berdasarkan pengukuran interior Bumi yang dikombinasikan dengan simulasi komputer dari disk protoplanet, dari mana asal mula Bumi dan planet teresterial lainnya terbentuk.

Studi usia bulan diterbitkan dalam jurnal Nature edisi 3 April 2014, disusun oleh tim peneliti asal Perancis, Jerman dan Amerika Serikat, dimana mereka membuat simulasi pertumbuhan planet teresterial dari disk planet yang mengorbit pada matahari. 

Ilmuwan Ungkap Usia Bulan 100 Juta Tahun

Dalam penelitian tersebut, ilmuwan menganalisis sejarah pertumbuhan planet mirip Bumi melalui 259 simulasi. Kemudian menemukan hubungan antara waktu penciptaan bumi dipengaruhi oleh objek seukuran Mars untuk menciptakan Bulan dan beberapa material ditambahkan ke Bumi setelah proses tersebut.

Melalui simulasi komputer dengan rincian massa material ditambahkan ke bumi, misteri Bulan mengungkapkan hubungan waktu pada saat pertama kali terbentuk. Ilmuwan menganggap hal ini sebagai 'waktu Geologi' yang menceritakan sejarah awal tata surya yang tidak bergantung pada pengukuran dan interpretasi peluruhan radioaktif inti atom untuk menentukan usia Bulan.

Sementara ilmuwan lain memberi bukti kelimpahan elemen HSE dalam mantel Bumi (elemen atom lebih memilih berhubungan dengan besi secara kimiawi) berbanding lurus dengan massa yang ditambahkan ke Bumi. Dalam pengukuran Geokimia telah diperoleh usia pembentukan Bulan sekitar 95 hingga 32 juta tahun setelah terbentuknya tata surya matahari. 

Perkiraan tersebut telah mendukung pengukuran dengan cara penanggalan radioaktif. Sementara itu, dalam simulasi tersebut diperoleh pengukuran usia planet dan benda angkasa lain, planet Mars diperkiraan terbentuk 2 hingga 5 juta tahun setelah tata surya terbentuk. Dr Kevin Walsh dari Southwest Research Institute menduga bahwa usia bulan berkisar 100 juta tahun.

Catatan Bu Indah SMA NEGERI 1 GRATI

Friday, November 15, 2013

Angin Kencang Dan Hujan Es Melanda Kota Malang

TEMPO.CO, Malang - Selama dua hari terakhir, hujan deras disertai angin kencang menerjang wilayah Malang dan sekitarnya. Amukan puting beliung menyebabkan pepohonan tumbang dan sebuah menara pemancar radio roboh.


Tiupan angin itu disertai turunnya hujan bercampur butiran-butiran es sebesar kelereng. "Suaranya keras berjatuhan ke genting," kata warga Jalan Ciliwung, Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Kurniawan, Kamis, 14 November 2013.


Hujan es hanya berlangsung singkat, tak lebih dari lima menit. Selama 15 tahun tinggal di Malang, kata Kurniawan, baru pertama kali itu ia menyaksikan hujan es.


Kepala Seksi Observasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Karangploso, Malang, Rahmatullah Aj mengatakan, hujan es biasa terjadi pada awal musim penghujan. Hujan es lazim turun di wilayah tropis. Rata-rata butiran es yang turun berdiameter antara 3-5 sentimeter.


 "Butiran es itu awalnya berupa bongkahan besar, setelah turun ke bumi berangsur mencair," katanya. Menurut dia, hujan es terbentuk akibat awan Komulunimbus yang berlapis-lapis dengan arah vertikal sampai mencapai titik beku atau freezing level. Bongkahan es tercipta, kata dia, jika awan itu dihempas puting beliung.


Potensi hujan es tinggi pada masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Namun hujan es terjadi secara lokal dan sporadis. BMKG mengimbau warga Malang mewaspadai jika melihat awan gelap disertai angin kencang. "Itu tanda-tanda munculnya angin puting beliung dan hujan es," katanya.


Kecepatan angin saat ini 40 kilometer per jam, tapi saat musim pancaroba bisa mencapai 88 kilometer per jam dan mampu menumbangkan pohon dan menerbangkan benda ke udara. Bongkahan es juga mampu menjebol atap, genting, maupun kaca.


KESIMPULAN HUJAN ES TERBENTUK :
 hujan es terbentuk akibat awan Comulunimbus yang berlapis-lapis dengan arah vertikal sampai mencapai titik beku atau freezing level

catatan Bu Indah SMA NEGERI 1 GRATI